MANAJEMEN PROYEK

Nama : Sevila Nisya Kusmayadi

NPM : 0216104080

Kelas : B- Reg B2/Manajemen

Dosen Pengampu : Iis Rostiawati, S.E., M.M.

Pengertian Proyek Dan Manajemen Proyek

  • Pengertian proyek menurut para ahli

Schwalbe yang diterjemahkan oleh Dimyati & Nurjaman menjelaskan bahwa proyek adalah usaha yang bersifat sementara untuk menghasilkan produk atau layanan yang unik. Pada umumnya, proyek melibatkan beberapa orang yang saling berhubungan aktivitasnya dan sponsor utama proyek biasanya tertarik dalam penggunaan sumber daya yang efektif untuk menyelesaikan proyek secara efisien dan tepat waktu.

Nurhayati menjelaskan bahwa sebuah proyek dapat diartikan sebagai upaya atau aktivitas yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran dan harapan-harapan penting dengan menggunakan anggaran dana serta sumber daya yang tersedia, yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.

Jadi dapat disimpulkan bahwa proyek bersifat tidak rutin, bersifat jangka pendek dan memiliki waktu mulai dan waktu selesai  yang bertujuan untuk mencapai tujuan menciptakan hasil atau produk dengan menggunakan anggaran tertentu dan melibatkan berbagai sumberdaya serta berbagai disiplin ilmu. Hal ini menunjukkan bahwa proyek berbeda dengan kegiatan operasional yang berulang, kegiatannya hamper sama dan berlangsung jangka panjang.

  • Pengertian Manajemen Proyek menurut para ahli

Husen (2009:4), Manajemen Proyek adalah penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan keterampilan, cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal dalam hal kinerja biaya, mutu dan waktu serta keselamatan kerja.

Budi santoso (2003;3), Manajemen Proyek adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan sumber daya organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu dengan sumber daya tertentu. Manajemen proyek mempergunakan personel perusahaan untuk ditempatkan pada tugas tertentu dalam proyek.

Bidang Utama Manajemen Proyek

Triangle Constraints

Triangle Constraints atau biasa disebut dengan tiga kendala utama seringkali digunakan oleh para manajer proyek dalam menganalisis dan memahami kesulitan yang mungkin akan terjadi saat penerapan dan pelaksanaan proyek.

  • Waktu

Setiap proyek memiliki batasan waktu dalam pengerjaannya . Waktu penyelesaian tugas dalam suatu proyek sangat tergantung pada jumlah orang dan pengalaman serta keterampilan orang-orang tersebut dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Salah satu penyebab ataupun alasan terjadinya kegagalan dalam memenuhi batas waktu penyelesaian proyek dalam suatu organisasi adalah kurangnya sumber daya yang dimilikinya.

Menurut Buku “Project Management Body of Knowledge (PMBOK)”, proses penanganan waktu dalam manajemen proyek terdiri dari :

  1. Plan Schedule Management (Manajemen Perencanaan Jadwal)
  2. Define Activities (Pendefinisian Kegiatan)
  3. Sequence Activities (Urutan Kegiatan)
  4. Estimate Activity Resources (Estimasi Sumber daya Kegiatan)
  5. Estimate Activity Durations (Estimasi Durasi atau Jangka Waktu Kegiatan)
  6. Develop Schedule (Pengembangan Jadwal)
  7. Control Schedule (Pengendalian Jadwal)
  • Biaya

penganggaran (Budgeting) atau perkiraan biaya merupakan suatu hal yang sangat penting untuk memastikan proyek yang dijalankan tersebut dibawah biaya tertentu.

Beberapa proses dalam penanganan Biaya dalam Manajemen Proyek diantaranya seperti :

  1. Cost Estimating, Estimasi Biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek.
  2. Cost Budgeting, Penganggaran biaya yang menggabungkan estimasi biaya sumber daya yang dibutuhkan, paket pekerjaan dan biaya-biaya kegiatan lainnya sehingga membentuk suatu rencana biaya yang sistematis.
  3. Cost Control (Pengendalian Biaya). Faktor-faktor yang mengakibatkan fluktuasinya biaya dapat dikendalikan dengan beberapa alat manajemen biaya.
  • Lingkup (Scope)

Lingkup atau Scope merupakan hasil akhir yang ingin dicapai oleh proyek, hal ini harus didefinisikan secara spesfik dan dikomunikasi ke semua anggota tim yang melaksanakan tugas-tugas dalam proyek. Pada umumnya, komponen utama dalam lingkup adalah kualitas produk akhir. Seorang Manajer Proyek harus mengetahui cara untuk mengelola lingkup atau scope suatu proyek termasuk perubahannya yang akan berdampak pada waktu dan biaya.

Enam Tahapan Manajemen Proyek

Setiap Proyek akan mengalami enam tahapan seperti dibawah ini :

  1. Project Definition (Pendefinisian Proyek), yaitu mendefinisikan tujuan proyek dan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan agar proyek yang dilaksanakan tersebut berhasil dengan kualitas yang diinginkan.
  2. Project Initiation (Inisialisasi Proyek), yaitu perencanaan awal terhadap sumber daya yang akan digunakan sebelum suatu proyek dimulai.
  3. Project Planning (Perencanaan Proyek), yaitu menguraikan dengan jelas bagaimana sebuah proyek harus dijalankan. Pada Project Planning ini, akan terlihat dengan jelas pentingnya Segitiga Manajemen Proyek yaitu Waktu, Biaya dan Ruang Lingkup suatu Proyek.
  4. Project Execution (Pelaksanaan Proyek), yaitu melakukan pekerjaan agar proyek yang dimaksud tersebut berhasil sesuai dengan keinginan.
  5. Project Monitoring & Control (Pemantauan dan Pengendalian Proyek), yaitu pengambilan langkah-langkah yang diperlukan sehingga pengoperasian proyek berjalan dengan lancar.
  6. Project Closure (Penutupan Proyek), yaitu menerima hasil akhir dari proyek dan menghentikan semua penggunaan sumber daya.

Siklus Hidup Proyek

  • Tahap 1 – konseptualisasi terdiri dari kegiatan penyusunan dan perumusan gagasan, analisis pendahuluan, dan pengkajian kelayakan atau studi kelayakan berupa dokumen yang berisi aspek-aspek pemasaran, teknik, permintaan, produksi, biaya, manajemen, organisasi, dan jadwal proyek.
  • Tahap 2 – perencanaan terdiri dari melanjutkan evaluasi dari kegiatan konseptual lebih terperinci; menyiapkan perangkat untuk pembuatan dokumen dan kontrak; menyusun perencanaan dan membuat keputusan stratejik yang berkaitan dengan garis penyelenggaraan proyek; peserta proyek yang terdiri dari tim proyek. Dari tahap ini dikeluarkan dokumen-dokumen terkait hasil analisis kelayakan proyek, dokumen stratejik proyek, dokumen anggaran biaya dan jadwal induk, request form proposal (kartu lelang), dokumen evaluasi proposal dari peserta lelang.
  • Tahap 3 – implementasi terdiri dari mengkaji untuk kerja proyek, membuat program implementasi, dan megkomunikasikan kepada peserta dan penganggungjawab proyek , melakukan pekerjaan, pengadaan material & peralatan, desain engineering, melakukan perencanaan & pengendalian biaya, jadwal dan mutu; supervise dan melatih tenaga kerja; produk atau instalasi proyek yang telah selesai dari segi kontraktual yang diberikan dari pemilik proyek kepada kontraktor.
  • Tahap 4 – terminasi terdiri dari mempersiapkan instalasi atau beroperasinya produk; produk siap beroperasi atau dipakai; penyelesaian administrasi

Kriteria Sukses Proyek

Objective measures:

  • Time

Waktu didefinisikan sebagai perbandingan waktu menyelesaikan proyek dengan durasi yang dialokasikan pada kondisi normal.

  • Cost

Biaya didefinisikan sebagai perbandingan biaya menyelesaikan proyek pada kondisi normal dengan anggaran yang dialokasikan.

  • Health and Safety

Kesehatan dan keselamatan didefinisikan sebagai jumlah kecelakaan yang terjadi selama penyelesaian proyek. Misalnya : injury/accident rate per 1000 workers

  • Profitability

Keuntungan didefinisikan sebagai ukuran keberhasilan financial suatu proyek. Profit sebagai criteria fase post konstruksi karena sudah selesai semua pembayaran dan pengeluaran.

Subjective measures:

  • Quality

Kualitas merupakan kondisi dimana proyek memenuhi spesifikasi teknis, fungsi dan penampakan.

  • Technical Perfomance

Pada proses konstruksi, kejelasan instruksi merupakan hal yang sangat penting untuk meraih keberhasilan. Begitu juga dengan cakupan proyek dan spesifikasi harus jelas dan dimengerti oleh semua pihak.

  • Functionality

Kriteria ini berkaitan dengan ekspektasi partisipan proyek dan dapat diukur melalui derajat konfirmasi terhadap seluruh spesifikasi kinerja.

  • Productivity

Produktivitas dapat diterima secara universal sebagai salah satu criteria keberhasilan proyek, juga menjadi indicator efektifitas biaya proyek. Produktivitas mengacu pada jumlah sumber daya yang digunakan untuk menyelesaikan proyek.

  • Satisfaction

Kepuasan dideskripsikan sebagai tingkat kebahagiaan pihak stakeholder yang dipengaruhi proyek, misalnya klien, arsitek, kontraktor,subkontraktor,surveyor, engineer, end-users serta pihak ketiga.

  • Environmental Sustainability

Akibat dari proyek kinstruksi pada lingkungan biasanya negative. Sebagai contoh, adanya limbah konstruksi, yang diukur dari selisih antara jumlah keseluruhan material yang diantarkan ke lokasi proyek terhadap jumlah pekerjaan yang diselesaikan. Pada kenyataannya, kebisingan digunakan sebagai kriteria untuk mengevaluasi keberhasilan proyek.

Sumber:

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00467-MN%20Bab2001.pdf

https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-manajemen-proyek-project-management-karakteristik-manajemen-proyek/

https://ilmumanajemenindustri.com/segitiga-manajemen-proyek-dan-tahapan-manajemen-proyek/

Sufa, Mila Faila (2012). Identifikasi Keberhasilan Proyek. Jurnal Performa. Vol. 11 (No.1),19-22