PROJECT SCHEDULING

NAMA : SEVILA NISYA KUSMAYADI

NPM : 0216104080

KELAS : B – REGULER MANAJEMEN B2

DOSEN PENGAMPU : IIS ROSTIAWATI, S.E., M.M.

Critical Path Method (CPM)

  • Merupakan teknik menganalisis jaringan kegiatan/aktivitas-aktivitas ketika menjalankan proyek dalam rangka memprediksi durasi total.
  • Merupakan sebuah proyek adalah deretan aktivitas yang menentukan waktu tercepat yang mungkin agar proyek dapat diselesaikan.
  • Merupakan jalur terpanjang dalam network diagram dan mempunyai kesalahan paling sedikit.
  • Menghitung proyek yang waktunya sudah diketahui.
  • Tidak mempertimbangakan keterbatasan sumber daya, jadi diasumsikan sumber daya tersedia tak terbatas.

Dengan diterapkannya Critical Path Method maka dimungkinkan untuk:

  • Memperkirakan durasi minimum proyek
  • Menghitung fleksibilitas jadwal pengerjaan tugas

Beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan jalur kritis ini:

  • Tertundanya pekerjaan di jalur kritis akan menunda penyelesaian jalur proyek ini secara keseluruhan.
  • Penyelesaian proyek secara keseluruhan dapat dipercepat dengan mempercepat penyelesaian pekerajaan – pekerjaan di jalur kritis.
  • Slack pekerjaan jalur kritis sama dengan 0 (nol). Hal ini memungkinkan relokasi sumber daya dari pekerjaan non kritis ke pekerjaan kritis.

Terdapat dua jenis perhitungan dalam CPM

  1. Forward pass, digunakan untuk mendapatkan durasi minimum proyek dan critical path (jalur kritis)

Dimulai dari Start (initial event) menuju Finish (terminal event) untuk menghitung waktu penyelesaian tercepat suatu kegiatan (EF), waktu tercepat terjadinya kegiatan (ES) dan saat paling cepat dimulainya suatu peristiwa (E).

Aturan Hitungan Maju (Forward Pass):

Kecuali kegiatan awal, maka suatu kegiatan baru dapat dimulai bila kegiatan yang mendahuluinya (predecessor) telah selesai.

Waktu selesai paling awal suatu kegiatan sama dengan waktu mulai paling awal, ditambah dengan kurun waktu kegiatan yang mendahuluinya.
EF(i-j) = ES(i-j) + t (i-j)

Bila suatu kegiatan memiliki dua atau lebih kegiatan-kegiatan terdahulu yang menggabung, maka waktu mulai paling awal (ES) kegiatan tersebut adalah sama dengan waktu selesai paling awal (EF) yang terbesar dari kegiatan terdahulu.

  1. Backward Pass, digunakan untuk mengidentifikasi fleksibilitas jadwal pengerjaan tugas

Dimulai dari Finish menuju Start untuk mengidentifikasi saat paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LF), waktu paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LS) dan saat paling lambat suatu peristiwa terjadi (L).

Aturan Hitungan Mundur (Backward Pass)

Waktu mulai paling akhir suatu kegiatan sama dengan waktu selesai paling akhir dikurangi kurun waktu berlangsungnya kegiatan yang bersangkutan.
LS(i-j) = LF(i-j) t

Apabila suatu kegiatan terpecah menjadi 2 kegiatan atau lebih, maka waktu paling akhir (LF) kegiatan tersebut sama dengan waktu mulai paling akhir (LS) kegiatan berikutnya yang terkecil.

Apabila kedua perhitungan tersebut telah selesai maka dapat diperoleh nilai Slack atau Float yang merupakan sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas dalam sebuah jaringan kerja.

ANGGARAN PROYEK

Pengangaran adalah suatu rencana pengalokasian sumber daya. Suatu anggaran tidak hanya merupakan suatu rencana yang menjadi pedoman tetapi juga sebagai alat kontrol untuk melihat sejauh mana penyimpangan yang terjadi pada biaya aktual terhadap yang direncanakan.

Elemen-elemen Anggaran Biaya Proyek:

  1. Biaya Tenaga Kerja Langsung
  2. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
  3. Biaya Overhead dan Administrasi Umum

          Menurut Filley (1975) penyebab utama timbulnya konflik yang sering terjadi di lingkungan proyek adalah batas wewenang dan tanggung jawab yang kurang jelas. Adanya konflik kepentingan, hambatan komunikasi, tidak adanya pengertian bersama (konsensus).

Faktor yang menyebabkan konflik adalah:

  1. Kondisi kontrak (kurangnya kesempurnaan dalam dokumen kontrak, kegagalan dalam pembayaran, kondisi psikologi orang-orang dalam proyek)
  2. Gambar desain yang tidak lengkap
  3. Proses pekerjaan
  4. Waktu

Ditinjau dari sudut manjerial, metode-metode penanganan konflik antara lain:

  1. Memaksakan kehendak (forcing)
  2. Mencari upaya pemecahan masalah (problem solving)
  3. Berdamai atau kompromi
  4. Mendinginkan suasana

 

Sumber:

Presentasi Kelomopok  Diyan & Ismi

http://pixelbali.com/informasi-teknologi/critical-path-method.html