MANAJEMEN PROJECT (RESEARCH & DEVELOPMENT)

Nama : Sevila Nisya Kusmayadi

NPM : 0216104080

Kelas : B – Manajemen Reg B2

Dosen Pengampu: Iis Rostoawati, S.E., M.M.

RESEARCH AND DEVELOPMENT

Proyek Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan atas suatu fenomena yang muncul di masyarakat, kemudian dikembangkan sedemikian rupa sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Proyek ini dapat berupa proyek yang meningkatkan dan memperbaiki mutu produk.

Kegiatan utama pada proyek ini adalah melakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka menghasilkan produk tertentu. Proses pelaksanaan serta lingkup kerja yang dilakukan sering mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan tujuan akhir proyek. Sementara tujuan dari proyek ini adalah memperbaiki atau meningkatkan produk, pelayanan atau metode produksi.

PROSEDUR PENELITIAN PENGEMBANGAN MENURUT BORG DAN GALL

  • Melakukan analisis produk yang akan dikembangkan
  • Mengembangkan produk awal
  • Validasi ahli dan revisi
  • Ujicoba lapangan skala kecil dan revisi produk
  • Uji coba lapangan skala besar dan produk akhir

JENIS-JENIS RESEARCH AND DEVELOPMENT

  • Proyek yang berorientasi pada produk atau proses baru
  • Peningkatan produk atau teknologi
  • Penciptaan atau pengembangan produk platform teknologi baru

LANGKAH – LANGKAH PROYEK RESEARCH AND DEVELOPMENT

  • Penelitian dan Pengumpulan Data (Research & Information Collecting)

Langkah pertama yang dilakukan adalah analisis kebutuhan, studi literatur dan riset kecil berupa:

Analisis kebutuhan, dilakukan dengan mencari informasi terkait masalah yang dihadapi oleh lokasi atau wilayah yang dijadikan target pengembangan produk.

Studi literatur, berkaitan dengan pencarian informasi dan data empiris melalui teori dan penelitian relevan terkait produk yang akan dikembangkan. Hal ini akan menuntun peneliti dalam mengembangkan produk yang akan dihasilkan.

Riset skala kecil, hal ini dimaksudkan sebagai hasil dari pengidentifikasian yang telah dilakukan oleh peneliti terkait produk yang sekiranya dibutuhkan untuk memastikan apakah produk yang akan peneliti kembangkan benar-benar dapat menjadi produk yang dapat menyelesaikan masalah di tempat atau sekolah tersebut.

  • Perencanaan Penelitian (Planning)

Perencanaan dalam penelitian R&D meliputi: merumuskan tujuan penelitian, memperkirakan hal-hal yang dibutuhkan dalam penelitian, merumuskan kualifikasi peneliti dan bentuk partisipasinya dalam penelitian.

  • Pengembangan Desain (Develop Preliminary of Product)

Tahapan ini meliputi: 1) Membuat desain produk yang akan dikembangkan, 2) Menentikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan selama penelitian, 3) Menentukan tahap-tahap pengujian desain di lapangan

  • Uji Coba Lapangan Awal (Preliminary Field Testing)

Tahapan ini berkaitan dengan: 1) Melakukan pengujian awal terhadap desain produk, 2) Pengujian bersifat terbatas, 3) Uji coba lapangan dilakukan berkali-kali agar mendapatkan desaian yang sesuai dengan kebutuhan. Selama uji coba ini dilakukan pengumpulan informasi melalui observasi, wawancara dan pengisian quesioner.

  • Merivisi Hasil Uji Coba (Main Product Revision)

Tahapan ini merupakan perbaikan dari hasil uji coba lapangan awal. Pada tahap penyempurnaan produk awal ini, lebih banyak dilakukan dengan pendekatan kualitatif produk.

  • Uji Coba Lapangan (Main Field Testing)

Tahap ini berkaitan dengan uji produk secara lebih luas, yang meliputi: 1) Menguji efektivitas desain produk, 2) Uji efektivitas desain menggunakan teknik eksperimen model pengulangan, 3) Hasil uji lapangan adalah desain yang efektif, baik dari sisi substansi maupun metodologi. Data terkait penggunan produk dikumpulkan untuk melihat efektifitas dan efisiensi produk.

  • Revisi Hasil Uji Lapangan (Operational Product Revision)

Tahapan ini merupakan perbaikan kedua setelah dilakukan uji lapangan yang lebih luas. Penyempurnaan produk pada tahap ini akan semakin memantapkan produk yang akan dikembangkan.

  • Uji Kelayakan (Operational Field Testing)

Tahap ini bekaitan dengan pengujian terhadap efektivitas dan adaptabilitas desain produk yang melibatkan pemakai produk. Uji ini dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasi, quesioner, yang kemudian hasilnya dianalisis.

  • Revisi Produk Akhir (Final Product Revision)

Revisi ini didasarkan atas masukan dari uji kelayakan. Langkah ini akan semakin menyempurnakan produk yang sedang dikembangkan. Penyempurnaan produk akhir ini dipandang perlu guna keakuratan produk yang dikembangkan. Pada tahapan ini sudah didapatkan suatu produk yang tingkat efektivitasnya dapat dipertanggungjawabkan.

  • Diseminasi dan Implementasi Produk (Dissemination and Implementation)

Mempublikasikan hasil dari produk yang dikembangkan agar dapat diimplementasikan secara umum atau dalam lingkup yang lebih luas.

PERENCANAAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PROYEK

Kegiatan-kegiatan yang meliputi perumusan tujuan penelitian, memperkirakan hal-hal yang dibutuhkan dalam penelitian, perumusan kualifikasi peneliti dan bentuk partisipasinya dalam penelitian

TAHAP-TAHAP PERENCANAAN RESEARCH AND DEVELOPMENT

  1. Penyiapan rencana proyek secara detail
  • Jadwal pekerjaan
  • Anggaran dan sistim pengendalian biaya
  • Work Breakdown Structure secara rinci
  • Bagian-bagian yang beresiko tinggi dan sulit serta rencana antisipatif untuk mengatasi masalah-masalah yang mungkin terjadi
  • Rencana sumberdaya manusia dan penggunaannya
  • Rencana pengujian hasil proyek
  • Rencana dokumentasi
  • Rencana peninjauan pekerjaan
  • Rencana pelaksanaan hasil proyek
  1. Penentuan spesifikasi proyek secara rinci
  • Spesifikasi kebutuhan user.

Spesifikasi ini akan berhubungan dengan hasil yang diinginkan oleh user secara umum. Spesifikasi kebutuhan user akan menentukan apakah hasil proyek dapat diterima atau tidak.

  • Spesifikasi kebutuhan proyek

Spesifikasi kebutuhan proyek merupakan terjemahan teknis dari kebutuhan user. Terjemahan ini bisa dalam bentuk, ukuran, kapasitas, kecepatan, dll.

FAKTOR-FAKTOR RISIKO DALAM PROYEK

  • Faktor Bahan (material)
  • Faktor Keuangan (financing)
  • Faktor Peralatan (equipment)
  • Faktor Lingkungan dan masyarakat (environment)
  • Faktor perencanaan
  • Faktor Tenaga kerja (man power)
  • Faktor Manajemen

RESIKO PROYEK

Peristiwa tidak pasti yang bila terjadi memiliki pengaruh positif atau negatif terhadap minimal satu tujuan proyek (waktu, biaya, ruang lingkup, mutu). Risiko mungkin memiliki satu atau lebih penyebab, yang bila terjadi memiliki satu atau lebih dampak.

Manajemen Risiko Proyek adalah Proses sistematis untukmeren!anakan, mengidentifikasi, menganalisis, dan merespon risiko proyek. Tujuannya untuk meningkatkan peluang dan dampak peristiwa positif, dan mengurangi peluang dan dampak peristiwa yang merugikan proyek.

Proses yang terlibat:

  • Perencanaan manajemen risiko
  • Identifikasi resiko
  • Analisis resiko kualitatif dan kuantitatif
  • Perencanaan respon resiko
  • Pengendalian dan monitoring resiko.

PERENCANAAN MANAJEMEN RESIKO

  • Proses memutuskan bagaimana mendekati dan melaksanakan aktivitas manajemen resiko untuk proyek.
  • Memastikan tingkat, tipe, dan visibilitas manajemen resiko yang setara dengan resiko dan kepentingan proyek bagi organisasI
  • Menyediakan sumberdaya dan waktu yang memadai untuk aktivitas manajemen resiko
  • Menetapkan basis yang disepakati untuk mengevaluasi resiko.

IDENTIFIKASI RESIKO

  • Menentukan risiko-risiko yang mempengaruhi proyek dan mendokumentasikan karakteristiknya.
  • Peserta yang terlibat: manajer proyek, anggota tim proyek, anggota manajemen risiko, ahli teknis diluar tim proyek, customer, end user, dan ahli manajemen risiko
  • Merupakan proses iteratif karena risiko-risiko baru mungkin diketahui sebagai kemajuan proyek melalui siklus hidupnya.

STRATEGI UNTUK RESIKO

NEGATIF

Avoid : Penghindaran resiko melibatkan perubahan rencana manajemen untuk menghilangkan ancaman oleh resiko merugikan , mengisolasi tujuan proyek dari dampak resiko, atau mengendurkan tujuan dalam bahaya

Transfer: Pemindahan resiko mensyaratkan penggantian penerima dampak negatif dari pemilik ke pihak ketiga

Mitigate: Pengurangan peluang atau dampak peristiwa beresiko merugikan ke ambang batas yang dapat diterima

POSITIF

Exploit: Strategi untuk memastikan bahwa kesempatan resiko positif dapat terealisasi

Share: Alokasi kepemilikan kepada pihak ketiga yang memiliki kemampuan terbaik menangkap peluang manfaat proyek

Enchance: Memodifikasi ukuran kesempatan dengan meningkatkan peluang dan atau dampak positif dengan mengidentifikasi dan memaksimalkan pengendali kunci dari resiko berdampak positif

ANCAMAN DAN KESEMPATAN

Acceptance: sangat jarang kemungkinan untuk menghilangkan seluruh resiko proyek. Tim proyek memutuskan tidak mengubah rencana manajemen proyek untuk menyesuaikan dengan resiko

MENGELOLA PERUBAHAN TEKNOLOGI

Konsep Perubahan (COLLIN dalam Sandi, 1:2011)

Apa yang membedakan perubahan yang direncanakan dari perubahan rutin adalah cakupan dan luasnya. Perubahan yang direncanakan bertujuan untuk menyiapkan seluruh organisasi, atau sebagian besar, untuk menyesuaikan diri pada perubahan signifikan dalam sasaran dan arah organisasi.

PENGELOLAAN RISIKO PERUBAHAN TEKNOLOGI

  • Berdasarkan teknologi risiko proyek akan meningkat jika tim proyek dan staf sistem informasi tidak memiliki keahlian teknis yang dibutuhkan. Jika tim tidak mengenal perangkat keras, perangkat lunak sistem, perangkat lunak aplikasi, atau sistem manajemen basis data yang diusulkan untuk proyek ini, kemungkinan besar proyek akan mengalami masalah teknis atau memerlukan lebih banyak waktu untuk menyelesaikannya karena kebutuhan untuk menguasai keterampilan baru.

Sumber

http://dwina.blog.widyatama.ac.id/

https://www.eurekapendidikan.com/2014/12/karakteristik-r-research-and-development.html

https://www.academia.edu/13254372/Manajemen-risiko-proyek

https://media.neliti.com/media/publications/226261-manajemen-perubahan-dan-implementasi-dal-e8a39fd0.pdf